NEWS PERBATASAN, Tarakan – Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) Keluarga Bugis Sidenreng Rappang (Kebugis) Kalimantan Utara berlangsung di Sri Tower, Kota Tarakan, Sabtu (31/5/2025). Pelantikan pengurus kerukunan merupakan bentuk eksistensi keluarga besar Sidenreng Rappang (Sidrap) yang ada di perantauan.
Ketua Panitia Pelantikan Kebugis Kaltara H. Ladullah menyampaikan dengan persiapan yang ada proses pelantikan menghadirkan ciri khas bugis. Selain itu, menyuguhkan tarian tradisional bugis.
“Untuk persiapan pelantikan, alhamdulillah cukup singkat, kurang lebih 2 minggu. Berkat kerjasama semua nya berjalan lancar,” ucap H. Ladullah.
Anggota DPRD Kaltara ini juga berharap pelantikan ini bukan hanya menjadi ajang seremonial belaka. Diharapkan kedepannya organisasi ini dapat berkolaborasi dengan warga lain, selain Kebugis, khususnya warga di Kalimantan Utara.
“Untuk kedepannya bisa bersatu padu, kompak dan mari bekerjasama untuk membangun Kalimantan Utara,” harapnya.
Ketua Kebugis Kaltara Ir. H. Amir Bakry yang dilantik bersama pengurus merupakan orang-orang yang siap menjalankan roda organisasi selama berjalannya kepengurusan. Pihaknya juga menyiapkan sejumlah program selama memimpin Kebugis Kaltara.
“Prioritas kedepannya itu, kami akan mencari atau mendata orang bugis, yang (tinggal), khususnya yang berada di Kalimantan Utara,” ungkapnya.
Pasca terpilih sebagai ketua koordinasi dan komunikasi sudah dilakukan bersama dengan Ketua DPP Kebugis. Dimana, nantinya melaksanakan kegiatan rutin warga Sidrap di bumi Benuanta julukan Provinsi Kalimantan Utara.
Apalagi, di Kaltara warga Kebugis banyak yang bekerja di bidang budidaya ikan dan rumput laut. Sehingga perlu saran dan masukan Ketua DPP Kebugis.
“Beliau (Ketua DPP Kebugis) ini memiliki jaringan di luar negeri. Kami komunikasi untuk diberi peluang untuk bagaimana rumput laut ini bisa mengangkat kembali harga. Ini salah satu program kami, khususnya di bidang pangan,” janjinya.
Sementara, Ketua DPP Kebugis, H. Mashur menambahkan masyarakat Sidrap selalu hadir dan berkegiatan sesuai dengan tuntunan agama. Menurut Mashur, seluruh agama di Indonesia selalu memerintahkan pemeluknya agar melakukan kebaikan dan tidak melanggar aturan.
“Artinya itu, di manapun kita berada, kita harus menaruh kebaikan, kita membuat sesuatu untuk sesama makhluk. Berpartisipasi aktif membangun ekonomi, sosial budaya, sosial agama, sosial kemasyarakatan, agar tetap di manapun kita berada, dimanapun bumi dipijak di situlah langit dijunjung,” tutupnya. (zgr)
Komentar